"Royal Embroidery" oleh Barli Asmara
Tren mode selalu berputar. Berdasarkan pernyataan itu, salah satu desainer IPMI, Barli Asmara, mencoba membawa kembali tren tahun 50-an ke era kini dengan sentuhan yang tidak mengenal masa.
Bagi saya, fashion show Barli Asmara adalah salah satu pertunjukkan yang tidak boleh dilewatkan. Kreativitas Barli dalam mengolah elemen busana merupakan hal yang ditunggu-tunggu di setiap pertunjukkannya. Tidak heran jika ekspektasi tinggi selalu dilayangkan oleh para pecinta mode tanah air kepada desainer IPMI tersebut.
Di IPMI Trend Show 2014, Barli Asmara kembali hadir dengan busana-busana bertema “Royal Embroidery” di mana inspirasinya berasal dari dekorasi interior kerajaan serta nuansa jazz dan ikon tahun 50-an seperti Jackie Onassis, Marylin Monroe, dan Audrey Hepburn. Semua inspirasi melebur menjadi sebuah koleksi berpalet warna putih dengan hiasan ukir, sulam, serta bordir yang menjadi elemen utama. Material seperti tweed, duchess, tulle, jacquard, dan organza digunakan sebagai simbol sisi keanggunan sekaligus sisi maskulin seorang wanita.
Busana-busana Barli memiliki siluet yang sederhana tetapi jangan tanya detailnya. Nuansa tahun 50-an sangat terasa pada desain rok lipit yang mengembang dan detail mutiara yang memenuhi busana. Busana lain yang mencuri perhatian adalah pakaian dalam yang tidak konvensional dan penuh detail. Kacamata berbingkai mutiara menyulap penampilan menjadi semakin seru dan sedikit funky. Penggunaan hiasan kepala ala mahkota ratu kerajaan, tas tangan transparan, serta sepatu wedges kayu berukir melengkapi total penampilan para model dengan sempurna.
Kesan playful, edgy tetapi tidak menghilangkan sisi feminitas wanita terpancar pada beberapa busana cocktail dress. Yang perlu digarisbawahi adalah semua busana-busana itu berkesan klasik di mana pemakainya akan selalu terlihat modern dan bergaya meskipun berbalut kemasan inspirasi era 50-an.
No comments:
Post a Comment